Monday 9 May 2022

METODE EKSPERIMEN TINGKATKAN PEMBELAJARAN PESAWAT SEDERHANA

 METODE EKSPERIMEN TINGKATKAN  PEMBELAJARAN

 PESAWAT SEDERHANA



oleh

MUSTOFA, S.Pd.SD

     SD NEGERI 1 PETUGURAN

KECAMATAN PUNGGELAN KABUPATEN BANJARNEGARA

        KEBERHASILAN dalam melaksanakan tugas mengajar tentu menjadi harapan semua guru. Terkait dari persoalan tersebut guru menyadari sepenuhnya akan masalah-masalah yang selalu muncul dalam kegiatan belajar mengajar. Seringkali guru risau bahkan kadang merasa putus asa menghadapi kenyataan yang dijumpai. Gambaran ideal tentang siswa yang cerdas, mandiri dan aktif serta hasil yang memuaskan dalam setiap tes jarang sekali terjadi. Kenyataan yang dijumpai malah sebaliknya, siswa pasif dalam pertanyaan, suasana terasa kurang tepat untuk belajar, hasil belajar yang dicapai rendah, bahkan mungkin sarana dan prasarana tidak mendukung dan masih banyak lagi. 

        Salah satu indikator pembelajaran dikatakan berhasil apabila siswa mampu menguasai materi pelajaran. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran selama ini dituangkan dalam bentuk nilai. Rendah tingginya tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran dan minat belajar siswa terbukti dari hasil perolehan ulangan.

        Demikian halnya yang guru alami ketika menyampaikan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam tentang materi pesawat sederhana. Selama proses pembelajaran terasa kurang begitu menarik, keaktifan siswa sangat kurang. Peneliti merasakan sekali bahwa seolah-olah siswa hanya mendengar cerita dari peneliti semata, tanpa mendapatkan informasi dari lain.

        Kegagalan siswa dalam belajar berarti kegagalan guru dalam mengajar. Tetapi, tidak semua guru menyadari hal ini. Agar mampu menyadari kekurangannya, seorang guru dituntut untuk mampu jujur pada dirinya sendiri, dan melihat pembelajaran yang dikelolanya sebagai bagian penting dari dunianya. Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam  “Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat” sama seperti halnya mata pelajaran yang lain. Guru telah menjalankan tugas sebagaimana mestinya guru mengajar, atau guru lain mengajar. Sejauh ini, penyelenggaraan pendidikan di tempat kami bertugas, memang masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan merupakan seperangkat fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah menjadi pilihan utama strategi belajar.

        Metode adalah cara yang didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan, berlaku baik bagi guru maupun siswa dalam kegiatan pembelajaran. Efektifitas pencapaian tujuan pembelajaran ditentukan oleh ketepatan guru dalam memilih metode pembelajaran sesuai dengan materi yang harus disampaikan pada siswa. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi suatu metode, diantaranya adalah siswa, tujuan pembelajaran, situasi setempat, fasilitas yang terdapat dalam kelas, dan profesionalisme guru. (Winarno Surakhmad, 1984)

        Ada beberapa metode yang lazim digunakan dalam pembelajaran Ilmu Pengatahuan Alam, antara lain adalah metode diskusi, demonstrasi dan percobaan . dimana masing-masing metode mempunyai suatu karakteristik dan kelebihan atau kekurangan. Tidak ada suatu metode yang paling baik, tetapi penggunaan metode harus disesuaikan dengan kebutuhan.

        Pendekatan khusus dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam adalah pendekatan ketrampilan proses yaitu seluruh ketrampilan yang diperlukan untuk memperoleh, mengembangkan, dan menerapkan konsep-konsep, prinsip–prinsip, hukum–hukum, keterampilan fisik maupun keterampilan sosial. (Nuryani dan Andrian Rustam, 1997)

        Pada hakekatnya IPA itu adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari seluruh materi yang ada di alam termasuk ruang angkasa, sehingga dapat kita mempergunakan fungsi dan memanfaatkan, serta melestarikan sebagai bagian dari kehidupan dan kelangsungan manusia dari generasi ke generasi, dengan mempergunakan ilmu dan teknologinya.

        Menurut A.J. Romiszowski (1981:217) hasil belajar merupakan keluaran dari suatu sistem pemrosesan masukan. Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam informasi sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja. Perbuatan merupakan petunjuk bahwa proses belajar telah terjadi, dan hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam dua  macam, yaitu pengetahuan dan keterampilan. Pengetahuan terdiri dari empat kategori, yaitu  pengetahuan tentang fakta,  pengetahuan tentang prosedur,  pengetahuan tentang konsep, dan  pengetahuan tentang prinsip. Keterampilan juga terdiri dari empat kategori, yaitu  keterampilan untuk berpikir,  keterampilan untuk bertindak,  keterampilan bersikap dan  keterampilan berinteraksi.

        Menurut Killer (1990:78) hasil belajar adalah prestasi aktual yang ditampilkan oleh anak sedangkan usaha adalah perbuatan yang terarah pada penyelesaian tugas-tugas belajar. Ini berarti hasil belajar dipengaruhi oleh besarnya usaha yang dilakukan oleh anak.

        Hasil belajar juga dipengaruhi oleh intelegensi dan penguasaan awal anak tentang materi yang akan dipelajari. Ini berarti bahwa guru perlu menetapkan tujuan belajar sesuai dengan kapasitas intelegensi anak, dan pencapaian tujuan belajar perlu menggunakan bahan apersepsi, yaitu bahan pelajaran baru. Hasil belajar juga dipengaruhi oleh adanya kesempatan yang diberikan kepada anak. Ini berarti bahwa guru perlu menyusun rancangan dan pengelolaan pembelajaran yang memungkinkan anak bebas untuk melakukan eksplorasi terhadap lingkungannya.

        Hasil belajar yang dipengaruhi oleh besarnya usaha yang dicurahkan, intelegensi dan kesempatan yang diberikan kepada anak, pada gilirannya berpengaruh terhadap konsekuensi dari hasil belajar tersebut. Konsekuensi atas hasil belajar tidak hanya dipengaruhi oleh hasil belajar itu sendiri tetapi juga oleh adanya penguatan yang diberikan oleh lingkungan sosial, terutama guru dan orang tua. Oleh karena itu pemberian ulangan penguatan yang wajar dan adil merupakan bagian yang sangat penting dalam kegiatan pembelajaran, lebih-lebih bagi siswa yang kesulitan dalam belajar.

        Metode eksperimen sebagai salah satu metode pembelajaran adalah suatu cara penyajian bahan pembelajaran dengan mencoba mengerjakan sesuatu serta mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu proses percobaan. Menurut Winarno Surakhmad (1984) dengan metode eksperimen dapat diketahui dan dijawab pertanyaan diantaranya Bagaimana cara mengerjakannya ? cara manakah yang paling baik ? Apa yang akan terjadi dengan reaksi itu ? Metode eksperimen wajar digunakan jika siswa ingin mengetahui suatu hal secara lebih dalam dan rinci melalui pengamatan, pengumpulan data, percobaan, dan analis.

        Menurut Robert J.Navighurt (1995:71), anak usia sekolah dasar memiliki karakteristik senang bermain, senang bergerak, senang belajar atau bekerja dalam kelompok, dan senang melakukan atau melaksanakan serta meragakan sesuatu secara langsung.

        Karakteristik ini membawa implikasi bahwa guru harus mampu merancang model pembelajaran yang memungkinkan adanya unsur permainan, anak berpindah atau bergerak, anak bekerja atau belajar dalam kelompok dan anak terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran dan penemuan informasi.

        Disamping Richard Suchman (1962) akan memiliki motivasi alamiah untuk meneliti atau berinkuri. Dan dalam penelitian membutuhkan partisipasi aktif dari anak didik untuk meneliti sendiri secara ilmiah masalah yang dihadapi. Dari pendapat beberapa pakar diatas dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen adalah suatu cara memberikan kesempatan kepada siswa secara perseorangan atau kelompok untuk berlatih melakukan suatu proses percobaan secara mandiri. Karena melalui berbagai percobaan, anak akan menemukan pengetahuan dan keterampilan. Metode eksperimen sangat bermanfaat untuk mengembangkan sikap ilmiah pada siswa.

        Sebagimana kita tahu bahwa anak usia SD, mereka memiliki kemampuan berpikir konkrit. Pada usia ini, anak berada pada tahap operasional konkrit (Teori Piaget). Berkaitan dengan hal tersebut, pada materi pesawat sederhana, guru mencoba menggunakan metode eksperimen dengan harapan prestasi belajar siswa akan lebih maksimal sesuai harapan.


No comments:

Post a Comment