Monday 9 May 2022

Contoh Artikel Wayang sebagai Media Pemblajaran Yang mengasikan

 

Wayang sebagai Media Pemblajaran Yang mengasikan



Oleh :

Mustofa, S.Pd.SD

SD Negeri 1 Petuguran, Kecamatan Punggelan, Kab. Banjarnegara

        Pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan yang memusatkan diri pada proses belajar mengajar untuk membantu anak didik menggali, menemukan, mempelajari, mengetahui dan menghayati nilai-nilai yang berguna, baik bagi diri sendiri, masyarakat dan negara. Dengan demikian pendidikan dapat dikatakan sebagai wadah mencerdaskan anak, pengambangan nilai-nilai pengetahuan, keterampilan dan sikap anak.

        Kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang bermutu harus dapat bisa dirasakan bagi seluruh anak – anak baik yang ada di kota maupun di desa  untuk dapat  meningkatkan taraf hidup yang lebih baik.  Upaya yang dilakukan dalam rangka pemenuhan tuntutan ini adalah dengan memanfaatkan media pendidikan dalam proses belajar mengajar melalui pendekatan secara langsung dilakukan guru dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik.

        Media pendidikan itu sendiri merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan peserta didik ( Danim, 2010:7). Media pendidikan sering digunakan secara bergantian dengan istilah alat bantu atau media komunikasi. Hal ini dikarenakan hubungan komunikasi akan berjalan lancer dengan hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi. Media komunikasi yang dapat diterapkan dalam pembelajran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran yaitu: buku, tape recorder, kaset, video, film, foto, gambar, grafik, tv dsb. Dengan kata lain, media merupakan sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Media ini bagian dari bentuk komunikasi yang dapat dilihat, didengar, dimanipulasi maupun dibaca. Karena pengertian tersebut, media pembelajaran ini dibagi menjadi dua yaitu, media pembelajaran teknologi tinggi dan media pembelajaran teknologi tradisional.

        Media pembelajaran tradisional biasanya digunakan karena memiliki kandungan pesan yang secara tidak langsung ingin disampaikan kepada siswa. Media pembelajaran tradisional biasanya berupa permainan tradisional, lagu-lagu tradisional, cerita dongeng dan pertunjukan seni seperti tarian dan pewayangan.

        Wayang merupakan media pembelajaran yang dapat digunakan secara langsung oleh pendidik untuk memberikan materi pelajaran kepada peserta didik. Melalui media wayang guru dapat menerapkan pelajaran bagimana cara menggambar, cara menggerakan dan bercerita.   Dengan membaca atau menonton wayang, peserta didik akan mendapat hiburan dan  dapat memetik nilai - nilai yang di ambil dari cerita tersebut.

        Melalui media wayang, peserta didik  dapat secara langsung memainkan  wayang yang bisa dikaitkan dengan pelajaran IPA materi alat gerak guru.  Membaca cerita wayang  bisa dikaitkan dengan pelajaran Bahasa Indonesia materi menyimpulkan isi cerita yang terkandung dalam cerita tersebut yang banyak mengandung nilai filosofi dan histori. Nilai tersebut tidak hanya terkandung dalam cerita atau lakon yang digelar, tetapi juga melalui elemen-elemen lain seperti property, karawitan, syair dsb. Wayang dapat memfasilitasi peserta didik dengan menginformasikan beragam nilai alternative baik-buruk, dan pantas tidaknya. Wayang akan mendorong peserta didik menuju tatanan yang lebih baik melalui pesan-pesan yang disampaikan. Peserta didik akan memperoleh inspirasi terkait dengan semangat hidup, optimisme, pencerahan dan kebahagiaan.

        Berdasarkan uraian diatas, dapat terlihat bahwa sebenarnya wayang merupakan media pembelajaran tradisional yang telah berkembang luas dimasyarakat. Sejak awal keberadaannya, wayang bertujuan sebagai agen penyaluran pengetahuan kepada masyarakat luas dan sebagai media hiburan. Sebagai media pembelajaran masyarakat luas, wayang juga sangat penting perannya bagi dunia pendidikan, mengingat pendidikan dan kebudayaan yang saling berkaitan erat. Dalam perannya sebagai media pembelajaran, wayang diharapkan mampu menyampaikan nilai-nilai kebudayaan kepada peserta didik. Selain itu, wayang juga dapat digunakan sebagai media interaksi guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran didalam maupun di luar kelas.

        Dewasa ini, eksistensi wayang mulai menurun sejalan dengan perkembangan teknologi. Hal ini terlihat jelas dari langkanya pagelaran wayang dimasyarakat karena semakin berkurangnya rasa sosialisme masyarakat akibat maraknya teknologi-teknologi modern yang bermunculan dan mengakibatkan munculnya sikap individualism pada masyarakat modern. Jika hal ini terus dibiarkan, bagaimana kita akan mempertahankan nilai-nilai kebudayaan bangsa kita yang merupakan bagian penting dalam pendidikan. Bukankah wayang sebagai salah satu media pembelajaran tradisional sama pentingnya dengan media pembelajaran tinggi, lalu mengapa media pembelajaran tradisional seakan tersingkir di ranah pendidikan dan tergeser kedudukannya oleh perkembangan IPTEK.

        Berdasarkan uraian-uraian diatas, saya akan membahas mengenai pentingnya wayang sebagai media pembelajaran bagi dunia pendidikan diera modernisasi ini. Mengapa wayang perlu dipertahankan dan bagaimana mempertahankan wayang di era modernisasi ini, agar tidak tersingkir dalam persaingannya dengan perkembangan teknologi.

        Dalam ranah pendidikan saat ini, wayang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran. Hal ini dikarenakan keberadaan wayang yang semakin tersisihkan dengan kebudayaan lain serta kalah saingnya wayang jika dibandingkan dengan alat-alat modern lain yang dianggap sebagai alat sekolah seperti LCD dan Proyektor. Namun jika dilihat dan diamati lebih lanjut. Media seperti tersebut hanya cocok dinegara maju seperti Amerika Serikat. Di Indonesia sepertinya belum bisa untuk menghadapi kemajuan teknologi. Dimana dengan adaya proyektor malah membuat pelajar bosan, karena harus melihat tulisan yang berderet deret. Beda halnya dengan wayang. Wayang disini bisa dikatan, dengan seorang guru yang memainkan suatu barang untuk menjelaskan suatu materi atau pelajaran ataupun juga memainkan sebuah wayang adapun juga menceritakan tokoh pewayangan yang ada dalam wayang. Hal ini cenderung efektif dari pada hanya melihat di LCD Proyektor.

        Penggunaan wayang sebagai media pembelajaran dilakukan melalui kegiatan bercerita. Guru cukup menceritakan kisah pewayangan yang mengandung nilai kebaikan serta mengajarkan karakter tokoh wayang tersebut untuk diteladani dan dijadikan sebagai sumber motivasi oleh siswa. Dimana motivasi tersebut merupakan suatu kondisi yang dapat menimbulkan perilaku tertentu serta member arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut (Sugihartono, 2013:20). Siswa yang memiliki motivasi akan memiliki kualitas keterlibatan belajar yang tinggi, perasaan dan keterlibatan afektif siswa sangat tinggi dan selalu berupaya memelihara atau menjaga agar selalu memiliki motivasi belajar yang tinggi pula. Selain factor diatas, berikut kelebihan yang dimiliki oleh wayang sebagai media media pembelajaran yang efektif.


No comments:

Post a Comment