Ladrang Asmarandana
Slendro
BUKA :
. 3 . 2 . 3 . 2 3 3 2 2 6 6 6 (6)
2 1 2 6 2 1 2 3 5 3 2 1 3 2 3 1
3 2 3 1 3 2 1 6 5 3 2 1 3 2 1 ( 6 )
Ladrang Asmarandana
Slendro
BUKA :
. 3 . 2 . 3 . 2 3 3 2 2 6 6 6 (6)
2 1 2 6 2 1 2 3 5 3 2 1 3 2 3 1
3 2 3 1 3 2 1 6 5 3 2 1 3 2 1 ( 6 )
A. Berilah tanda silang (x) didepan huruf a,b,c atau d didepan jawaban yang benar !
Perhatikan gambar iklan dibawah ini!
a. gambar
b. kalimat iklan
c. kualitas produk
d. harga produk
WHOLE LANGUAGE TINGKATKAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
oleh:
MUSTOFA,S.Pd.SD
SDN 1 PETUGURAN
KECAMATAN PUNGGELAN
KABUPATEN BANJARNEGARA
Pembelajaran pada hakekatnya merupakan proses interaksi dan juga merupakan suatu sistem yang mempunyai komponen-komponen yang saling bekerjasama dan terpadu dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran, dan salah satu komponen yang penting adalah sumber belajar. Sumber-sumber belajar ini tak hanya bisa berasal dari buku-buku paket tetapi juga bisa berasal dari lingkungan alam sekitar siswa bersekolah.
Pembelajaran akan lebih bermakna apabila didukung oleh berbagai komponen pembelajaran dan disajikan secara menarik agar dapat membangkitkan motivasi dan kosentrasi siswa selama mengikuti proses belajar mengajar. Hal ini sangat perlu diperhatikan oleh guru karena seorang guru tidak hanya dituntut dapat menyelesaikan pembelajaran dan menciptakan hasil belajar tetapi guru juga harus dapat mengukur sejauh mana kemampuan dirinya dalam mengatasi dan memperbaiki kesulitan-kesulitan yang muncul dalam diri siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
Kita semua menyadari bahwa bahasa itu penting dalam kehidupan. Dengan bahasa, kita dapat menyampikan keinginan, pendapat, dan perasaan kita. Dengan bahasa pula kita dapat memahami dan mengetahui apa yang terjadi di dunia dan lingkungan sekitar kita. Bahasa bukanlah suatu bakat yang dimiliki oleh sebagian orang saja, tetapi setiap orang memiliki kemampuan berbahasa. Whole language adalah satu pendekatan pengajaran bahasa yang menyajikan pengajaran bahasa secara utuh, tidak terpisah-pisah ( Edelsky, 1991; Froese, 1990; Goodman,1986; Weaver 1992 ). Para ahli whole language berkeyakinan bahwa bahasa merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Oleh karena itu pengajaran ketrampilan berbahasa dan komponen bahasa seperti tata bahasa dan kosakata disajikan secara utuh bermakna dan dalam situasi nyata atau otentik.
Pendekatan whole language didasari oleh paham constructivism yang menyatakan bahwa siswa membentuk sendiri pengetahuanya melalui peran aktifnya dalam belajar secara utuh dan terpadu. Anak termotivasi untuk belajar jika mereka melihat bahwa yang dipelajarinya itu diperlukan oleh mereka. Guru berkewajiban untuk menyediakan lingkungan yang menunjang untuk siswa agar mereka dapat belajar dengan baik.
Menurut Routman (1991) dan Froese (1991 ) ada delapan komponen whole language yaitu reading aloud, journal writing, sustained silent reading, shared reading, guided reading, guided writing, independent reading, dan independent writing. Kelas yang menerapkan whole language merupakan kelas yang kaya dengan barang cetak, seperti buku, majalah, Koran, dan buku petunjuk. Di samping itu kelas whole language dibagi-bagi dalam sudut-sudut yang memungkinkan siswa melakukan kegiatan secara individu di sudut-sudut tersebut. Kelas whole language menerapkan penilaian portofolio dan penilaian informal melalui pengamatan selama pembelajaran berlangsung.
VIDEO PEMBELAJARAN MENGATASI KEJENUHAN DIMASA PJJ
RINA SUSANTI, S.Pd.SD
SD NEGERI 4 TLAGA
KECAMATAN PUNGGELAN KABUPATEN BANJARNEGARA
` Pembelajaran jarak jauh (PJJ) merupakan pembelajaran yang dilakukan di rumah secara daring (dalam jaringan) dikarenakan adanya pandemi covid-19. Belajar di rumah merupakan kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk menghindari angka penambahan kasus, karena sekolahan merupakan tempat berkumpulnya siswa dan guru untuk melaksanakan pembelajaran dan dapat menjadi tempat penyebaran Covid-19. Belajar dari rumah bisa dilakukan dengan cara mencari sumber belajar dari internet maupun dari buku-buku yang didapat dari sekolah. Kebijakan belajar di rumah dilaksanakan dengan tetap melibatkan pendidik dan peserta didik melalui Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)”.
Aktivitas belajar di rumah selama masa pandemi covid-19 menimbulkan beberapa kendala, salah satunya adalah menimbulkan kejenuhan belajar pada siswa. Kejenuhan merupakan suatu kondisi mental di mana seseorang merasa bosan yang amat sangat untuk melakukan tugas rutin yang sudah sejak lama dilakukannya. Kejenuhan belajar ini juga terjadi pada siswa-siswi kelas VI di SD Negeri 4 Tlaga, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara. Menurut Sutarjo dkk (2014: 2) “kejenuhan belajar merupakan salah satu masalah yang sering dialami oleh siswa yang mengakibatkan menurunnya tingkat motivasi belajar, timbulnya rasa malas, dan menurunnya tingkat prestasi belajar siswa”.
Berdasarkan pengamatan yang penulis lakukan, faktor kejenuhan belajar yang terjadi pada siswa kelas VI di SD Negeri 4 Tlaga pada masa pembelajaran jarak jauh antara lain; (1) Belajar dilakukan dengan metode pemberian tugas rumah yang tidak bervariasi. Pada masa PJJ guru hanya memberikan tugas untuk dikerjakan berupa tulisan yang dibagikan di grup whatsapp (WA) (2) Belajar hanya dilakukan ditempat tertentu saja. Misalnya di kamar tidur. (3) Kondisi ruang belajar yang tidak berubah-ubah, terutama di rumah. (4) Kurang melakukan aktifitas rekreasi atau hiburan untuk menetralisir kelelahan berpikir setelah belajar.
Upaya yang dilakukan penulis untuk mengatasi kejenuhan belajar siswa pada masa PJJ di kelas VI SD Negeri 4 Tlaga adalah dengan memberikan tugas rumah melalui video pembelajaran. Penulis memilih media video pembelajaran dikarenakan media video pembelajaran tersebut dapat menampilkan informasi atau peristiwa tanpa harus mengalami secara langsung. Sukiman (2012:187-188) menyatakan “media video pembelajaran adalah seperangkat komponen atau media yang mampu menampilkan gambar sekaligus suara dalam waktu bersamaan”. Dalam video pembelajaran memuat penjelasan materi yang disisipkan cuplikan video atau gambar peristiwa-peristiwa yang menarik yang sesuai dengan muatan materi. Cuplikan peristiwa bisa diambil langsung dari kegiatan yang ada di sekitar lingkungan, dan bisa saja diambil dari internet. Guru merekam dirinya sendiri ketika sedang menjelaskan materi dan tugas yang disampaikan. Setelah proses editing video selesai, kemudian dibagikan di grup whatsapp kelas.
Penyampaian materi pada masa PJJ melalui video pembelajaran terbukti cukup efektif dalam membangkitkan semangat belajar siswa kelas VI di SD Negeri 4 Tlaga. Hal ini terlihat dari siswa yang biasanya terlambat dalam mengumpulkan tugas, setelah materi dan tugas disampaikan melalui video pembelajaran, tugas selalu dikumpulkan tepat waktu dan setelah dikoreksi hasil nilainya pun cukup memuaskan. Memang ada kelebihan dan kekurangan dalam penggunaan media video pembelajaran. Salah satu kelebihan media video pembelajaran yaitu meningkatkan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran pada masa PJJ, kemudian salah satu kekurangannya adalah tidak semua guru bisa editing sendiri untuk membuat video pembelajaran. Kendati demikian, penggunaan media video pembelajaran bisa menjadi salah satu alternatif dalam pemberian materi dan tugas pada masa PJJ untuk menghilangkan kejenuhan belajar siswa.
TERASA DALAM KELAS DENGAN ZOOM MEETING
RINA SUSANTI, S.Pd.SD
SD NEGERI 4 TLAGA
KECAMATAN PUNGGELAN KABUPATEN BANJARNEGARA
Pada masa ini, hampir seluruh negara di dunia sedang dihadapkan dengan masalah kesehatan yaitu pandemic corona virus desease atau COVID-19, termasuk Indonesia. Untuk itu pemerintah mengambil kebijakan dengan menerapkan social distancing, tidak berkumpul atau berkerumun untuk meminimalisir penularan COVID-19. Social distancing merupakan suatu tindakan dimana setiap orang diharuskan agar tidak saling berdekatan atau menjaga jarak antara satu dengan yang lainnya. Adanya surat Edaran Kemendikbud No 2 tahun 2020 dan No. 3 tahun 2020 tentang pencegahan dan penanganan Covid-19 mewajibkan lembaga pendidikan untuk memberlakukan pembelajaran jarak jauh.
Kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) dianggap sebuah solusi jitu dalam pemutusan tali penyebaran covid-19, sehingga pemerintah pun mengeluarkan program bantuan quota belajar bagi siswa dan guru. Dengan diberlakukannya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara tidak langsung telah menuntut guru untuk lebih mengoptimalkan pengetahuan IT, mengenal dan mempelajari berbagai platform pembelajaran, menjadi lay outer modul pembelajaran, menjadi editor video, agar kegiatan belajar dari rumah (BDR) yang dilaksanakan oleh siswa bersama wali di rumah menjadi lebih mudah, menyenangkan, tidak monoton, dan bermanfaat.
Upaya guru untuk memanfaatkan quota belajar dari pemerintah dan tetap bisa menyampaikan materi secara terarah dan menyenangkan selain whatsapp group adalah dengan memanfaatkan aplikasi zoom meeting. Dengan zoom meeting kita bisa mengadakan tatap muka secara virtual, sehingga rasa rindu dengan suasana kelas bersama peserta didik bisa terobati. Zoom Meeting sendiri merupakan sebuah aplikasi berbasis video. Sukiman (2012:187-188) menyatakan “media video adalah seperangkat komponen atau media yang mampu menampilkan gambar sekaligus suara dalam waktu bersamaan”. Pendiri aplikasi Zoom Meeting yaitu Eric Yuan yang diresmikan tahun 2011 yang kantor pusatnya berada di San Jose, California. Sebagai prasyarat untuk bisa menggunakan zoom meeting yang utama yaitu hp smartphone atau laptop.
Penyampaian materi pada masa PJJ melalui video zoom meeting terbukti cukup efektif untuk membangkitkan semangat belajar siswa kelas VI di SD Negeri 4 Tlaga. Peserta didik yang biasanya terlambat dalam mengumpulkan tugas, setelah materi dan tugas disampaikan melalui video zoom meeting, tugas selalu dikumpulkan tepat waktu dan setelah dikoreksi hasil nilainya pun cukup memuaskan. Memang ada kelebihan dan hambatan dalam penggunaan aplikasi zoom meeting. Salah satu kelebihannya yaitu meningkatkan semangat siswa dalam mengikuti pembelajaran karena peserta didik dan guru bisa berinteraksi secara virtual melalui video sehingga seperti dalam ruang kelas yang sebenarnya, kemudian salah satu hambatannya adalah di beberapa daerah kurang mendapatkan signal yang cukup kuat dari provider paket data seluler sehingga video kurang stabil. Kendati demikian, penggunaan aplikasi zoom meeting dalam pembelajaran bisa menjadi salah satu alternatif untuk menyampaikan materi pada masa PJJ agar pembelajaran lebih menyenangkan.
LADRANG
AYUN – AYUN
BUKA : .
661 6535 6532
2523 6. 6 (. )
MINGGAH
3636 2321 5123
6532
GOBYOK
Wayang sebagai Media Pemblajaran Yang mengasikan
Mustofa, S.Pd.SD
SD Negeri 1 Petuguran, Kecamatan Punggelan, Kab. Banjarnegara
Pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan yang memusatkan diri pada proses belajar mengajar untuk membantu anak didik menggali, menemukan, mempelajari, mengetahui dan menghayati nilai-nilai yang berguna, baik bagi diri sendiri, masyarakat dan negara. Dengan demikian pendidikan dapat dikatakan sebagai wadah mencerdaskan anak, pengambangan nilai-nilai pengetahuan, keterampilan dan sikap anak.
Kesempatan untuk mengenyam pendidikan yang bermutu harus dapat bisa dirasakan bagi seluruh anak – anak baik yang ada di kota maupun di desa untuk dapat meningkatkan taraf hidup yang lebih baik. Upaya yang dilakukan dalam rangka pemenuhan tuntutan ini adalah dengan memanfaatkan media pendidikan dalam proses belajar mengajar melalui pendekatan secara langsung dilakukan guru dalam memberikan pembelajaran kepada peserta didik.
Media pendidikan itu sendiri merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan peserta didik ( Danim, 2010:7). Media pendidikan sering digunakan secara bergantian dengan istilah alat bantu atau media komunikasi. Hal ini dikarenakan hubungan komunikasi akan berjalan lancer dengan hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi. Media komunikasi yang dapat diterapkan dalam pembelajran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran yaitu: buku, tape recorder, kaset, video, film, foto, gambar, grafik, tv dsb. Dengan kata lain, media merupakan sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi intruksional di lingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar. Media ini bagian dari bentuk komunikasi yang dapat dilihat, didengar, dimanipulasi maupun dibaca. Karena pengertian tersebut, media pembelajaran ini dibagi menjadi dua yaitu, media pembelajaran teknologi tinggi dan media pembelajaran teknologi tradisional.
Media pembelajaran tradisional biasanya digunakan karena memiliki kandungan pesan yang secara tidak langsung ingin disampaikan kepada siswa. Media pembelajaran tradisional biasanya berupa permainan tradisional, lagu-lagu tradisional, cerita dongeng dan pertunjukan seni seperti tarian dan pewayangan.
Wayang merupakan media pembelajaran yang dapat digunakan secara langsung oleh pendidik untuk memberikan materi pelajaran kepada peserta didik. Melalui media wayang guru dapat menerapkan pelajaran bagimana cara menggambar, cara menggerakan dan bercerita. Dengan membaca atau menonton wayang, peserta didik akan mendapat hiburan dan dapat memetik nilai - nilai yang di ambil dari cerita tersebut.
Melalui media wayang, peserta didik dapat secara langsung memainkan wayang yang bisa dikaitkan dengan pelajaran IPA materi alat gerak guru. Membaca cerita wayang bisa dikaitkan dengan pelajaran Bahasa Indonesia materi menyimpulkan isi cerita yang terkandung dalam cerita tersebut yang banyak mengandung nilai filosofi dan histori. Nilai tersebut tidak hanya terkandung dalam cerita atau lakon yang digelar, tetapi juga melalui elemen-elemen lain seperti property, karawitan, syair dsb. Wayang dapat memfasilitasi peserta didik dengan menginformasikan beragam nilai alternative baik-buruk, dan pantas tidaknya. Wayang akan mendorong peserta didik menuju tatanan yang lebih baik melalui pesan-pesan yang disampaikan. Peserta didik akan memperoleh inspirasi terkait dengan semangat hidup, optimisme, pencerahan dan kebahagiaan.
Berdasarkan uraian diatas, dapat terlihat bahwa sebenarnya wayang merupakan media pembelajaran tradisional yang telah berkembang luas dimasyarakat. Sejak awal keberadaannya, wayang bertujuan sebagai agen penyaluran pengetahuan kepada masyarakat luas dan sebagai media hiburan. Sebagai media pembelajaran masyarakat luas, wayang juga sangat penting perannya bagi dunia pendidikan, mengingat pendidikan dan kebudayaan yang saling berkaitan erat. Dalam perannya sebagai media pembelajaran, wayang diharapkan mampu menyampaikan nilai-nilai kebudayaan kepada peserta didik. Selain itu, wayang juga dapat digunakan sebagai media interaksi guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran didalam maupun di luar kelas.
Dewasa ini, eksistensi wayang mulai menurun sejalan dengan perkembangan teknologi. Hal ini terlihat jelas dari langkanya pagelaran wayang dimasyarakat karena semakin berkurangnya rasa sosialisme masyarakat akibat maraknya teknologi-teknologi modern yang bermunculan dan mengakibatkan munculnya sikap individualism pada masyarakat modern. Jika hal ini terus dibiarkan, bagaimana kita akan mempertahankan nilai-nilai kebudayaan bangsa kita yang merupakan bagian penting dalam pendidikan. Bukankah wayang sebagai salah satu media pembelajaran tradisional sama pentingnya dengan media pembelajaran tinggi, lalu mengapa media pembelajaran tradisional seakan tersingkir di ranah pendidikan dan tergeser kedudukannya oleh perkembangan IPTEK.
Berdasarkan uraian-uraian diatas, saya akan membahas mengenai pentingnya wayang sebagai media pembelajaran bagi dunia pendidikan diera modernisasi ini. Mengapa wayang perlu dipertahankan dan bagaimana mempertahankan wayang di era modernisasi ini, agar tidak tersingkir dalam persaingannya dengan perkembangan teknologi.
Dalam ranah pendidikan saat ini, wayang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran. Hal ini dikarenakan keberadaan wayang yang semakin tersisihkan dengan kebudayaan lain serta kalah saingnya wayang jika dibandingkan dengan alat-alat modern lain yang dianggap sebagai alat sekolah seperti LCD dan Proyektor. Namun jika dilihat dan diamati lebih lanjut. Media seperti tersebut hanya cocok dinegara maju seperti Amerika Serikat. Di Indonesia sepertinya belum bisa untuk menghadapi kemajuan teknologi. Dimana dengan adaya proyektor malah membuat pelajar bosan, karena harus melihat tulisan yang berderet deret. Beda halnya dengan wayang. Wayang disini bisa dikatan, dengan seorang guru yang memainkan suatu barang untuk menjelaskan suatu materi atau pelajaran ataupun juga memainkan sebuah wayang adapun juga menceritakan tokoh pewayangan yang ada dalam wayang. Hal ini cenderung efektif dari pada hanya melihat di LCD Proyektor.
Penggunaan wayang sebagai media pembelajaran dilakukan melalui kegiatan bercerita. Guru cukup menceritakan kisah pewayangan yang mengandung nilai kebaikan serta mengajarkan karakter tokoh wayang tersebut untuk diteladani dan dijadikan sebagai sumber motivasi oleh siswa. Dimana motivasi tersebut merupakan suatu kondisi yang dapat menimbulkan perilaku tertentu serta member arah dan ketahanan pada tingkah laku tersebut (Sugihartono, 2013:20). Siswa yang memiliki motivasi akan memiliki kualitas keterlibatan belajar yang tinggi, perasaan dan keterlibatan afektif siswa sangat tinggi dan selalu berupaya memelihara atau menjaga agar selalu memiliki motivasi belajar yang tinggi pula. Selain factor diatas, berikut kelebihan yang dimiliki oleh wayang sebagai media media pembelajaran yang efektif.
METODE EKSPERIMEN TINGKATKAN PEMBELAJARAN
SD NEGERI 1 PETUGURAN
Peran Guru Dalam Pendidikan Karakter Anak
Oleh
MUSTOFA,S.Pd.SD
SD NEGERI 1 PETUGURAN
KECAMATAN PUNGGELAN KABUPATEN BANJARNEGARA
Sebagai mana pengertian dari masyarakat kita bahwa anak merupakan aset atau generasi penerus bangsa yang akan menentukana maju mundurnya suatu bangsa itu sendiri . Oleh karena itu anak yang akan menjadi penerus bangsa ini harus di didik menjadi seorang individu yang tidak hanya tumbuh dan berkembang dalam ilmu pengetahuannya saja tetapi juga karakter dari anak , agar menjdai pribadi yang lebih baik untuk meneruskan bangsa ini.
Tanpa di sadari budaya telah mengalami pergeseran (akulturasi). Semula batas budaya barat dan timur terlihat jelas, namun sekarang ini yang terjadi budaya luar secara permisif berbaur dengan budaya lokal. Kondisi yang demikian menjadi berbahaya takala budaya buruk dari luar ditelan mentah-mentah oleh anak-anak dalam sebuah keluarga. Seperti budaya kekerasan, minum minuman keras, penyalahgunaan narkoba atau seks bebas. Disinilah peran orang tua ditantang untuk mampu mengembalikan karakter anak dalam kapasitas agar anak dapat tumbuh dan berkembang sebaik-baiknya. Masa kanak – kanak dimana anak sudah masuk ke sekolah dasar dan bertemu dengan teman – temannya. Di masa ini anak akan belajar bagaimana cara pergaulan dengan temannnya dan bersosialisasi dengan teman sebaya dan orang sekitarnya . Masa remaja ,sering disebut juga dengan masa labil dari anak karena di masa ini anak dalam berbagai hal sedang mencari jati diri atau masih dalam taraf pemikiran yang labil atau mudah terpengaruh oleh orang lain atau pergaulan yang dia jalani.
Membangun karakter anak, yang tidak lain adalah mendidik kejiwaan anak, tidak semudah dan sesederhana menanam bibit. Anak adalah aset keluarga, yang sekaligus aset bangsa. Membesarkan fisik anak, masih dapat dikatakan jauh lebih mudah dengan mendidik jiwa karena pertumbuhanya dapat dengan langsung diamati, sedangkan perkembangan jiwa hanya diamati melalui pantulannya.
Menurut Loree ( 1970:86 ) dengan menyitir pendapat English & English ( 1985 ) menjelaskan lebih lanjut bahwa sosialisasi itu merupakan suatu proses di mana individu ( terutama anak ) melatih kepekaan dirinya terhadap rangsangan-rangsangan sosial terutama tekanan-tekanan dan tuntutan kehidupan ( kelompoknnya ) belajar bergaul dengan dan bertingkah laku di dalam lingkungan sosial-kulturalnya. Pembentukan karakter dalam diri anak diberikan pengetahuan yang baik – baik dari seorang guru . Mulai dari cara ia harus bersikap , perbuatan yang baik itu seperti apa , kemudian cara berbicara dengan orang lain , saling menghargai dan menghormati dan lain sebagainya . kemudian untuk mencintai hal – hal yang baik , anak diajarkan untuk menyukai perbuatan – perbuatan yang menurut ia baik serta berguna dan bermanfaan untuk dia , menjadikan anak untuk selalu menyukai hal - hal yang baik , untuk memaafkan jika ada teman yang salah , untuk mudah meminta maaf jika berbuat salah atau dimulai untuk mengucapkan salam ketika masuk atau keluar rumah . Kemudian. Mengajarakan kepada anak untuk selalu santun dalam perbuatan dan perkataan serta selalu sopan dalam melakukan berbagai hal , serta di tunjukkan apa saja yang baik dilakukan untuk diri sendiri dan juga untuk orang lain sehingga tidak merugikan dirinya dan orang lain.
Keluarga adalah lingkungan yang pertama dan utama dikenal oleh anak, jadi dalam lingkungan keluargalah watak dan kepribadian anak akan dibentuk yang sekaligus akan mempengaruhi perkembangannya di masa depan. Di mata anak, orang tua (ayah ibu) adalah figur atau contoh yang akan selalu ditiru oleh anak-anaknya. Oleh sebab itu, ayah ibu harus mampu memberi contoh yang baik pada anak-anaknya, memberi pengasuhan yang benar serta mencukupi kebutuhan-kebutuhannya dalam batasan yang wajar.
BAHAN PECAH BELAH TINGKATKAN PEMAHAMAN OPRASI HITUNG PECAHAN
Oleh
MUSTOFA, S.Pd.SD
SD NEGERI 1
PETUGURAN