TEMA
KEPALA
SEKOLAH SEBAGAI MANAGER
PERAN
DOMINAN KEPALA SEKOLAH
Makalah
Disusun
oleh
IMAM
PURWANTO, S.Pd.
PEMERINTAH
KABUPATEN BANJARNEGARA
Tahun
2019
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Regulasi Kepala
Sekolah Sebagai Manager
Permendikbud Nomor 15 tahun 2018 Pasal
9
“ (1) Beban Kerja Kepala
Sekolah sepenuhnya untuk melaksanakan tugas:
a. manajerial;
b. pengembangan
kewirausahaan; dan
c. supervisi kepada Guru dan
tenaga kependidikan.”
2.
Permasalahan ( Rumusan
Masalah )
a.
Apakah Peran Kepala Sekolah Sebagai Manager ?
b.
Apakah kendala yang dihadapi Kepala Sekolah sebagai manager ?
c.
Bagaimana upaya mengoptimalkan peran Kepala Sekolah sebagai
Manager ?
3.
Tujuan
1.
Dipahaminya tugas kepala sekolah sebagai manager.
2.
Menemukan solusi kendala Kepala Sekolah sebagai Manager.
3.
Mengoptimalkan peran Kepala Sekolah Sebagai Manager.
BAB II
TUGAS POKOK KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MANAGER
Sesuai Permendikbud nomor 15 tahun 2018
pasal Pasal 9 sebagai berikut :
(1) Beban Kerja Kepala Sekolah
sepenuhnya untuk melaksanakan tugas:
a. manajerial;
b. pengembangan kewirausahaan; dan
c. supervisi kepada Guru dan tenaga
kependidikan.
Berdasarkan Permendikbud tersebut di atas,
tugas kepala sekolah tiga macam. Perkembangan selanjutnya dari tiga tugas
tersebut bertambah enam. Total tugas Kepala Sekolah menjadi sembilan. Secara
lengkap kesembelilan tugas tersebut sebagai berikut :
1. Manajerial;
2. Pengembangan
Kewirausahaan; dan
3. Supervisi
Kepada Guru Dan Tenaga Kependidikan.
4.
Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan ( PKB )
5.
Pembimbingan Berbagai
kegiatan
6.
Kepanitiaan/
Koordinator kegiatan
7.
Nara Sumber/
Instruktur
8.
Jabatan dalam
berbagai kegiatan
9.
Penguatan Pendidikan
Karakter ( PPK )
Tugas nomor 4 sampai dengan 9 merupakan
perkembangan tugas yang tidak terdapat pada Permendikbud tersebut di atas.
- Tugas
Pokok Kepala Sekolah
1. Manajerial
Tugas Manajerial meliputi :
a)
Memastikan kegiatan
sebelum KBM dilaksanakan oleh guru dan berjalan dengan lancar.
b)
Merencanakan Program
Sekolah
Program Sekolah terdiri 3 macam yaitu :
1)
Program jangka
pendek,
2)
Program jangka menengah
3)
Program jangka panjang
c)
Mengelola Standar
Nasional Pendidikan ( SNP )
SNP terdiri dari :
1)
Melaksankan
pengelolaan Standar Kompetensi Lulusan
2)
Melaksanakan
pengelolaan Standar Isi
3)
Melaksanakan
pengelolaan Standar Proses
4)
Melaksanakan
pengelolaan Standar Penilaian
5)
Melaksanakan
pengelolaan Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
6)
Melaksanakan
pengelolaan Standar Sarana dan Prasarana
7)
Melaksankan pengelolaan
Standar Pengelolaan
8)
Melaksankan
pengelolaan Standar Pembiayaan
2.
Peran
Kepala Sekolah
Mencermati tugas Managerial Kepala Sekolah,
tergambar betapa banyak yang harus dilaksanakan Kepala Sekolah sebagai manager
di sekolah. Tugas tersebut juga dapat memberi gambaran bahwa Kepala Sekolah
memiliki peran penting, dominan dan menentukan berkembang serta berprestasinya
sebuah sekolah.
Tiga tugas managerial Kepala Sekolah semua penting, tidak yang
lebih penting dari tugas lain. Ketiganya harus berkorelasi dan bersinergi
antara tugas satu dengan tugas lainnya.
Pada perkembangan selanjutnya Tugas
menegelola SNP yang terdiri delapan
standar, memerlukan perhatian lebih khusus dan memerlukan ketersediaan waktu
yang cukup untuk menjalankannya.
Korelasi dengan kegiatan sekolah lainnya adalah, bahwa dalam akreditasi
sekolah dasar, delapan standar yang dimaksud berkembang menjadi 119 komponen
yang harus dicukupi.
Penerapan dan pelaksanaan untuk dapat
mencukupi 119 komponen yang dimaksud diperlukan :
a) SDM
yang cukup
b) SDM
yang berkompeten
c) Sarana
Prasara yang memadai
d) Sinergitas,
harmonisasi dan kondusifitas
3.
Kendala
Pelaksanaan Peran Managerial Kepala Sekolah
Untuk mencapai hasil maksimal dari
kegiatan diperlukan proes maksimal. Proses dapat maksimal apabila tidak banyak
kendala. Pelaksanaan kegiatan dapat terkendala karena faktor internal maupun
eksternal.
1) Faktor
Internal
a) Rendahnya
pemahaman tugas managerial kepala sekolah
b) Kurangnya
sarana yang memadai
2) Faktor
Eksternal
a) Sering
berubahnya regulasi bidang pendidikan dari pemerintah
b) Beban
kerja Sekolah yang semakin banyak
c) Banyak
sekolah yang PTK-nya kurang
d) Belum
terscukupinya staf administrasi sekolah
e) Sulitnya
pengelolaan dana BOS untuk menunjang pelaksanaan tugas Kepala Sekolah
4.
Kiat
menghadapi kendala tugas Managerial Kepala Sekolah
1) Faktor
Internal
a) Rendahnya
pemahaman tugas managerial kepala sekolah
Intensitas
Sosialisasi tugas-tugas managerial kepala sekolah pada forum-forum
kedinasan ( konferensi ) dan forum
organisasi ( K3S ), Bimtek, Diklat, Work Shop, seminar, sarasehan dan forum
ilmiah Kepala Sekolah.
Kegiatan-kegiatan
tersebut diperlukan untuk meningkatkan pemahaman tugas-tugas kepala Sekolah.
Sekolah tidak akan berkembang tanpa kepala sekolah yang memahami tugasnya.
b) Kurangnya
sarana yang memadai
Pengelolaan BOS yang kaku, menyulitkan
Kepala Sekolah mencukupi sarana dan prasarana sesuai kebutuhan. Terlebih dengan
keharusan pembelian buku dua puluh persen ( 20%) per tahun sangat memberatkan
pengelolaan dan menyulitkan pelaporannya.
Untuk mencukupi kebutuhan sarana dan
prasarana sekolah tidak dapat mengandalakan dana BOS saja. Untuk membantu
mencukupi kebutuhan sekolah perlu ditingkatkan dan diberdayagunakan, Peran Serta
Masyarakat ( PSM ), yang terdiri Komite Sekolah, Dewan Pendidikan, Pakar
Pendidikan dan tokoh pendidikan. Kemampuan Kepala Sekolah berkomunikasi dan
kemampuan meningkatkan PSM, dapat membantu mencukupi kebututuhan sarana dan
prasrana sekolah.
2)
Faktor Eksternal
a) Sering
Berubahnya Regulasi Bidang Pendidikan dari Pemerintah
Cepatnya perubahan regulasi dari pemegang
kebijakan yang sering dituangkan dalam Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri
atau peraturan-paraturan turunannya sering membuat susah pelaksanaannya.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
nomor 22 tahun 2006 diubah dengan Permendikbud Nomor 64 tahun 2013 diubah dengan Peraturan
Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nasional nomor 21 tahun 2016
Imbas dari perubahan tersebut sangatlah
besar. Diantara yang harus berubah adalah :
1) Prota
2) Promes
3) RPP
4) Silabus
5) Buku
teks
6) Buku
Siswa
7) Daftar
Nilai
Jangan terlalu sering mengeluarkan
aturan yang inti aturannya sama dengan aturan sebelumnya.
b) Beban
kerja Sekolah yang Semakin Banyak
Seiring dengan perubahan dan perkembangan
zaman, peran, tugas dan fungsi sekolah berubah pula. Perubahan sekolah sebagai
pusat dan sarana informasi data, menuntut sekolah melaksanakan kegiatan dan
tugas lebih banyak. Otomatis beban kerja sekolah bertambah banyak.
Beberapa dianatarnya yaitu :
1) Sistem
Pengolahan data pokok pendidik ( Dapodik )
2) Inventarisasi
Barang
3) Sistem
Keuangan SIM-DA
Ketiga kegiatan tersebut, menuntut
personalia yang berkompeten diluar tugas guru dan kepala sekolah. Sementara
ini, kebutuhan staf administrasi di SD sudah mutlak dan mendesak, tapi
pemerintah tidak bergeming mensikapi permasalahan ini.
Pemerintah memberikan insentif yang
memadai untuk Kepala Sekolah.
c) Banyak
Sekolah yang PTK-nya Kurang
Kekurangan PTK hampir terjadi pada setiap
sekolah. Pengangkatan PNS dengan sistem negatif ( tidak semua yang sudah
pensiun ) digantikan, berimbas pada kekurangan guru hampir di setiap sekolah.
Pada sisi lainnya, Kepala Sekolah dilarang
mengangkat guru wiyata/honorer/kontrak, karena masih berlakunya PP Nomor 46
tahun 2006 tentang
pengangkatan guru wiyata bakti/guru bantu/PTT.
Pemerintah hendaknya mencukupi
kebutuhan PTK pada setiap sekolah.
d) Belum
Terscukupinya Staf Administrasi Sekolah
Pada kenyataannya semakin banyaknya tugas
sekolah yang bertumpu pada Kepala Sekolah tidak diimbangi dengan ketersediaan
personalia yang cukup dan berkompeten.
Kiat mengatasi kendala ini,
pemerintah mencukupi personalia yang memadai dan berkompeten.
e) Sulitnya
Pengelolaan dana BOS untuk Menunjang Pelaksanaan Tugas Kepala Sekolah
Sejak beberapa tahun terakhir, dengan
terkoneksinnya BOS pada SIM-DA ternyata menambah beban dan menyulitkan Kepala
Sekolah dan Bendahara serta operator SIM-DA.
Mestinya ada regulasi baru yang
meringankan untuk pengelolaan BOS. Semakin ringan beban sekolah semakin cepat
berkembangnya sekolah, karena tidak terbelenggu dengan aturan-aturan baku dan
kaku.
1.
Membebaskan Kepala Sekolah sebagai guru
untuknmelaksanakan kegiatan belajar mengajar ( Ini sudah dilakukan pemerintah
melalui permendikbud nomor
......)
2. Memberikan
insentif atau tunjangan kepala sekolah yang memadai.
3. Ketercukupan
PTK secara kuantitas maupun kualitas.
4. Pemberian
reward kepada kepala sekolah yang patut dan
layak menerima karena memiliki prestasi sekolah dan prestasi diri.
BAB III
1. Kepala
sekolah memiliki peran yang sangat dominan sebagai manager di sekolah.
2. Peran
dominan tersebut dapat membawa sekolah pada kemajuan apabila kepala sekolah
memahami dan mampu melaksanakan tugas sesuai ketentuan dan peraturan yang
berlaku.
3. Kepala
sekolah memikul tugas dan kewajiban yang berat untuk menjadi manager di
sekolah.
4. Diperlukan
komitmen untuk mengoptimalisasi tugas dan peran kepala sekolah.
Pemerintah melakukan peninjauan ulang terhadapap kebijakan yang tidak
populis demi optimalisasi kinerja kepala sekolah. Beberapa hal dapat dilakukan
pemerintah dianataranya sebagai berikut :
1.
Pemberian sarana prasara yang memadai,
2.
Pemenuhan PTK,
3.
Pengelolaan BOS yang sederhana,
4.
Pemberian insentif yang layak dan patut,
5.
Perubahan aturan yang tidak terlalu cepat.
No comments:
Post a Comment